Transformasi Desa Situ Udik: Edu-Farm Dairy Tourism Berbasis CBT Sebagai Upaya Pemulihan Pasca-PMK
Kelompok PPK Ormawa Himaproter IPB University memelopori program Edu Farm Dairy Tourism berbasis Community Based Tourism (CBT) di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bentuk inisiasi pengabdian masyarakat Ormawa Himaproter selama 6 bulan.
Ketua Tim PPK Ormawa Himaproter Musa Kadzim Al Attas mengatakan bahwa Situ Udik merupakan daerah yang sangat berpotensi pada beberapa sektor, seperti pertanian, peternakan, hingga pariwisata serta didukung oleh sumber daya alam, sosial, dan budaya yang baik, sehingga Desa Situ Udik sangat cocok untuk dijadikan pilihan sebagai desa wisata. Tim PPK Ormawa Himaproter telah menggelar lokakarya pertama pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 yang bertempat di Balai Desa Situ Udik sebagai langkah awal realisasi inovasi Edu-Farm Dairy Tourism berbasis Community Based Tourism (CBT) dengan memaparkan materi kepada tokoh penting dan masyarakat Desa Situ Udik untuk melibatkan peran masyarakat lokal dalam pembangunan desa wisata.
Dalam kegiatan lokakarya ini, Tim PPK Ormawa Himaproter memberikan berbagai solusi persuasif untuk memotivasi masyarakat lokal dalam membangun potensi desa wisata. Acara ini dihadiri oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, Ketua Asosiasi Desa Wisata, Kepala Desa Situ Udik, dosen pembimbing tim PPK Ormawa Himaproter, ketua lembaga Pemberdayaan Masyarakat, manajer KPS, ketua kelompok ternak, ketua UMKM Kecamatan Cibungbulang, dan masyarakat Desa Situ Udik.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dihadiri oleh Bapak Rudy selaku Ketua Tim Pngembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Bogor. Bapak Rudy memberikan pendampingan penuh selama acara berlangsung.
Latar belakang pemilihan tempat penerapan program ini adalah karena Desa Situ Udik merupakan desa yang penuh akan potensi alam terutama di bidang peternakan. Sejarah Panjang desa situ udik dalam bidang peternakan, khususnya peternakan sapi perah, telah menjadikannya sebagai salah satu pusat produksi susu di daerah Jawa Barat. Peternakan sapi perah sudah menjadi salah satu sumber perekonomian desa dan warga sekitar.
Namun, adanya penyakit PMK (penyakit mulut dan kuku) yang mewabah pada tahun 2020 telah memberikan dampak signifikan terhadap peternakan di Desa Situ Udik yang merupakan bagian dari kawasan usaha ternak, sehingga menyebabkan kerugian besar bagi para peternak akibat kematian ternak dan penurunan produksi susu.
Dalam situasi seperti ini, inovasi diperlukan untuk memulihkan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Salah satu solusi menjanjikan yang ditawarkan adalah pengembangan Edu-Farm Dairy Tourism berbasis Community-Based Tourism (CBT). Konsep ini menggabungkan aktivitas peternakan dengan wisata edukasi, memungkinkan pengunjung belajar langsung tentang proses peternakan sapi perah dan produksi susu sambil menikmati keindahan alam Desa Situ Udik.
Musa menjelaskan bahwa potensi pariwisata di Desa Situ Udik, khususnya pada sektor peternakan dapat direalisasikan dengan metode Community Based Tourism, dimana masyarakat menjadi pemeran utama dalam usaha pariwisata desa. Dalam hal ini pengembangan eduwisata peternakan yang memanfaatkan kegiatan sehari-hari peternak mulai dari pemerahan hingga proses pengolahan produk susu menjadi atraksi wisata. Dalam pandangannya, destinasi wisata konvensional yang berada di desa seperti Situ Udik akan lebih mudah dikelola karena fokus utamanya adalah memperindah dan memperbaiki.
“Sebenarnya untuk merealisasikan program ini tidak perlu bergantung pada banyaknya dana yang diturunkan dan infrastruktur yang bagus, asalkan ada kemauan dari masyarakat dan komitmen yang kuat dari stakeholder untuk berkontribusi pada visi misi yang ada.” Ujar Pak Nanang, sebagai tokoh masyarakat peternak dan Kepala Forum UMKM Cibungbulang.
Para warga sangat antusias dengan pemaparan Musa sebagai ketua pelaksana terkait Edu Farm Dairy Tourism berbasis Community Based Tourism (CBT). Pak Nanang selaku tokoh masyarakat Desa Situ Udik mengatakan bahwa acara lokakarya pada hari ini berjalan lancar dan sukses, inisiatif dari mahasiswa PPKO Himaproter untuk mengadakan gerakan tersebut mendapat sambutan positif dari peternak dan forum UMKM.
Selain para warga yang memberikan respon positif, Bapak Iyep Komala selaku dosen pembimbing PPK Ormawa Himaproter juga beranggapan “Ini kolaborasi yang luar biasa, pada dasarnya banyak program warga yang berkaitan dengan program kerja kita ini sehingga keterkaitan ini menjadi sebuah keselarasan untuk mendukung program PPK Ormawa. Hal ini merupakan langkah awal yang bagus. Program kerja Edu Farm Dairy Tourism berbasis Community Based Tourism adalah awal mula pengembangan desa ini, jika program kerja ini berhasil maka desa wisatanya akan berhasil, namun jika program kerja ini gagal maka desa wisatanya juga gagal. Maka dari itu hal tersebut akan menjadi tantangan bagi anggota PPKO Himaproter agar berhasil. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh ketersediaan masyarakat untuk berkontribusi. Tim PPK Ormawa Himaproter hanya menjadi fasilitator, sedangkan masyarakat akan menjadi eksekutor dalam keberhasilan program kerja ini.”
Dengan adanya program Edu Farm Dairy Tourism berbasis Community Based Tourism, diharapkan Tim PPK Ormawa Himaproter dapat membantu masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian di sektor peternakan dan pertanian dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Situ Udik.
Penulis: Tim PPK Ormawa Himaproter (Radhwa dkk)