Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Pulang Kampung : Sosialisasi Potensi Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman Bawang Merah di Desa Pasir, Mijen, Demak
Demak, 31 Agustus 2024 – Sebagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Pulang Kampung. Kegiatan ini dilakukan untuk mendiseminasikan hasil penelitian atau teknologi terapan di “Kampung Halaman” dosen IPB. Ibu Dr. Windi Al Zahra, S.Pt, M.Si yang merupakan dosen di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB melaksanakan kegiatan Sosialisasi Potensi Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman Bawang Merah di Desa Pasir, Mijen, Demak.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas bawang merah di wilayah Demak, Ibu Dr. Windi Al Zahra, S.Pt, M.Si yang merupakan dosen di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pentingnya penggunaan pupuk organik bagi para petani bawang merah di Desa Pasir, Mijen. Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Dosen Pulang Kampung,” yang merupakan bagian dari kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi dan bertujuan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat dengan berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Materi pelatihan dimulai dengan pemaparan kondisi eksisting supply dan demand bawang merah di Indonesia. Dr. Windi menjelaskan bahwa Demak merupakan salah satu sentra produksi bawang merah kedua di Indonesia. Kabupaten dengan produksi tertinggi yaitu Brebes dengan kontribusi sebesar 68,94% (produksi 383,68 ribu ton) dan Demak dengan kontribusi 9,18% (produksi 51,08 ribu ton). Namun, produktivitas bawang merah di daerah ini mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Produktivitas bawang merah Demak lebih kecil dibandingkan sentra lain nya, dan produktivitas mengalami penurunan per tahun. Tercatat produktivitas bawang merah sebesar 9.3 ton/ha pada tahun 2019 lalu mengalami penurunan di tahun 2020 sebesar 7.6 ton/ha.
Melalui hasil analisis kualitas sample tanah di Desa Pasir yang telah dikumpulkan sebelumnya, Dr. Windi menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab penurunan produktivitas adalah rendahnya tingkat karbon dan nitrogen di dalam tanah. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah, yang berdampak langsung pada pertumbuhan dan hasil panen bawang merah.
Dalam pelatihan ini, sebanyak 30 anggota Gabungan Kelompok Tani Karya Makmur dan para petani diajak untuk memahami manfaat penggunaan pupuk organik, yang dapat meningkatkan kualitas tanah secara bertahap serta berkelanjutan. Pupuk organik dinilai mampu memperbaiki struktur tanah, menambah unsur hara, dan menjaga keseimbangan ekosistem lahan pertanian. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para petani bawang merah di Desa Pasir dan sekitarnya dapat mengadopsi penggunaan pupuk organik guna meningkatkan hasil panen, serta menjaga kelestarian lingkungan pertanian di masa mendatang.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para petani yang hadir, diantara nya Sdr. Muhammad Fathun Niam yang menanyakan tentang tantangan penggunaan pupuk organic mengingat petani kebanyakan ingin mendapatkan hasil yang cepat. Selain itu juga diharapkan dengan harapan agar program serupa dapat terus dilaksanakan di berbagai wilayah sentra pertanian bawang merah lainnya sebagai upaya mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia (WAZ)