Studium General Visiting Professor DIPTP 2024: Pakar Genetika Berbagi Wawasan untuk Menyelamatkan Sumber Daya Genetika Ternak

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP), Fakultas Peternakan, IPB University, sukses menggelar Studium General sebagai bagian dari Visiting Professor Program 2024 pada 11 Juli 2024. Mengusung tema “Advancing Frontiers: Managing and Harnessing Genetic Resources for Sustainable Production of Local Livestock“, acara ini menampilkan dua pakar genetika ternak, yaitu Prof. Dr. Ronny Rachman Noor dari IPB University dan Prof. Dr. Mehmet Ulaş Çınar dari Erciyes University, Turkey, dan Washington State University Pullman, USA.

Acara yang berlangsung di Fakultas Peternakan ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta, baik dosen maupun mahasiswa dari berbagai strata pendidikan. Prof. Dr. Asep Gunawan, ketua DIPTP sekaligus host program ini, membuka acara dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat menjadi ajang internasionalisasi bagi civitas DIPTP. Dr. Sri Suharti, mewakili Dekan Fakultas Peternakan IPB, turut memberikan apresiasi atas inisiatif DIPTP dan menegaskan komitmen fakultas dalam mendorong upaya internasionalisasi serta kerja sama di bidang pendidikan dan riset.

Program Visiting Professor ini adalah bagian dari upaya IPB University untuk menyediakan kesempatan bagi para profesor dari luar negeri untuk mengunjungi dan mengajar di perguruan tinggi di Indonesia. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi di Indonesia melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman dengan profesor dari luar negeri. Program ini juga bertujuan untuk memperluas jaringan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan lembaga serupa di luar negeri. Dengan program ini, diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia. Program ini didanai oleh IPB melalui Equity Program 2023/2024 dan menjadi kebanggaan DIPTP sebagai salah satu penerima dana hibah tersebut.

Dalam pemaparannya, Prof. Ronny menekankan pentingnya menjaga sumber daya genetik ternak lokal melalui topik “Improving Farm Animal Genetic Resources“. Ia menyoroti ancaman kepunahan pada ternak lokal dunia dan perlunya program konservasi yang lebih kuat. Prof. Ronny juga menggarisbawahi proyeksi peningkatan populasi dunia hingga 9,1 miliar pada tahun 2050 yang menuntut peningkatan produksi pertanian sebesar 70% untuk memenuhi kebutuhan pangan. Beliau menjelaskan bahwa sekitar 30% ternak lokal dunia terancam punah, terutama di negara berkembang, dengan lebih dari 75% tidak memiliki program konservasi. Faktor-faktor seperti perubahan iklim dan mekanisasi pertanian mempercepat erosi genetik. Melalui studi kasus pada sapi Bali dan ayam lokal, beliau menunjukkan bahwa pengelolaan yang baik dan pendekatan berbasis genetik dapat meningkatkan produksi serta memastikan keberlanjutan ekologi dan produksi di masa depan.

Prof. Mehmet dalam presentasinya, “Investigation on the Genetics of Complex Traits in Livestock“, membahas pentingnya genetika dalam memahami sifat kompleks pada ternak untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan penyakit. Ia menyoroti peran epigenetika dalam manajemen dan pemanfaatan sumber daya genetik. Selain itu, arah masa depan penelitian genetika juga diuraikan, termasuk eksplorasi genetika kekebalan pasif pada sapi perah dan penerapan seleksi genomik untuk domba.

Diskusi yang diadakan setelah pemaparan mendapat sambutan antusias dari para peserta. Banyak yang bertanya langsung kepada kedua pembicara, menggali lebih dalam topik-topik yang dibahas. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya minat dan relevansi tema yang diangkat dalam acara ini. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan apresiasi untuk para pembicara, menandai berakhirnya kegiatan yang produktif dan inspiratif.

-cb-

#IPB Digdaya