Siapa Sangka Rutin Konsumsi Susu Kambing Bisa Rasakan Perubahan Luar Biasa ini pada Tubuh

Menurut Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si. , salah satu perbedaan yang signifikan antara susu sapi dan susu kambing adalah kandungan lemaknya.

“Susu kambing itu lemaknya sedikit lebih tinggi, 4 – 4.5 persen. Kalau dari tampilan fisik susu kambing juga kelihatan agak lebih putih daripada susu sapi. Susu sapi itu agak kuning warnanya,” ujar Epi

Perbedaan warna tersebut berkaitan pada kandungan pro vitamin A pada susu sapi. Pro vitamin A yang membuat warna susu sapi sedikit lebih kuning. Kandungan pro vitamin A pada susu kambing biasanya sudah berubah seluruhnya menjadi vitamin A, kata Epi.

Selain itu, susu kambing juga relatif lebih mudah dicerna manusia karena butiran-butiran globula di dalamnya jauh lebih kecil dan lebih rapat daripada susu sapi.

Susu itu 85-88 persen terdiri dari air. Di dalam air itu mengambang butiran protein, lemak, mineral (butiran globula). Globula pada susu kambing butirannya jauh lebih kecil dan seragam dibandingkan susu sapi,” jelas Epi.

“Makanya kadang dokter untuk orang dalam masa penyembuhan merekomendasikan susu kambing. Karena globula yang lebih kecil dan rapat akan mempermudah proses pencernaan,” lanjutnya.

Kamu bisa melihat globula ini ketika melakukan proses pendinginan pada susu. Pada susu sapi yang didinginkan, kamu akan bisa melihat gumpalan lemak yang memisah dari komponen air pada susu. Lemak tersebut akan mengambang di bagian atas susu sehingga untuk meminumnya, kamu perlu lebih dulu mengocok susu tersebut. Selain berbeda dari komposisi dan jenis globula, susu sapi juga memiliki komponen yang bersifat alergen pada beberapa orang.