Harga Telur Ayam Anjlok, Pakar IPB Sarankan Solusi Ini

Jakarta – Harga telur ayam anjlok di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya terjadi di Blitar, dengan harga telur turun hingga Rp 13 ribu per kilogram. Harga tersebut jauh di bawah harga telur ayam di Jakarta yang masih berada di kisaran Rp 22 ribu per kilogram.
Pakar peternakan IPB University Niken Ulupi mengatakan, harga telur anjlok berisiko memberi dampak buruk bagi peternak rakyat atau peternak mandiri hingga masyarakat.

Pakar peternakan IPB University Prof. Dr. Ir. Niken Ulupi mengatakan, harga telur anjlok berisiko memberi dampak buruk bagi peternak rakyat atau peternak mandiri hingga masyarakat.

“Pengaruh buruk akibat harga telur yang anjlok adalah beberapa peternak rakyat atau peternak mandiri mulai menutup usahanya. Apabila ini tidak segera diatasi, maka ke depannya masyarakat akan mengalami krisis pangan khususnya telur ayam sebagai pangan bergizi tinggi sumber protein hewani,” kata Prof. Niken, dikutip dalam laman IPB University, Selasa (21/9/2021).

Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan ini mengatakan, harga telur ayam anjlok mengindikasikan ketidakseimbangan antara supply dan demand telur ayam. Ia menjelaskan, ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan telur dapat disebabkan oleh banyaknya usaha baru di sektor peternakan ayam ras petelur.

Ia menambahkan, besarnya penurunan permintaan telur jug juga dipengaruhi pembangunan closed house ayam petelur komersil dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

menyarankan seluruh pelaku usaha di bidang produksi ayam petelur komersial agar lebih berkonsentrasi dan memastikan pangsa pasar usahanya sebelum memulai usaha, di samping memahami teknik budidaya.

Ia menambahkan, pola kemitraan bisa jadi solusi usaha peternakan ayam petelur untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.

“Memulai usaha peternakan ayam petelur komersial dengan pola kemitraan bisa menjadi solusi, karena dengan pola tersebut keseimbangan supply dan demand bisa lebih didekati,” tambah Prof Niken Ulupi, Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan.

Dosen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB University ini mengatakan, salah satu cara menjaga stabilitas harga telur yaitu dengan mendirikan usaha industri pengolahan telur, terutama di wilayah sentra produksi.

Sementara itu, kata Prof. Niken, upaya menurunkan dan menstabilkan harga jagung yang merupakan komponen terbesar pakan ayam dapat membantu peternak mandiri. Ia berharap, fenomena harga telur ayam anjlok tidak terulang di kemudian hari.

“Dengan demikian sangat diperlukan peran aktif pemerintah dalam menjaga kestabilan harga jagung dan ketersediaan pasokan jagung yang dibutuhkan,” kata Prof. Niken.