RUMPUN SAPI PEDAGING SIAP MENYOKONG PROGRAM SUSU GRATIS

Fakta di lapangan membuktikan bahwa susu sapi asal rumpun sapi pedaging juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber gizi. Pun susu dari rumpun sapi pedaging tidak kalah enak dari rumpun sapi perah

Dr. Afton Atabany. Janji dari Bapak Prabowo Subianto pada saat mencalonkan diri sebagi Presiden Republik Indonesia adalah dengan mencetuskan program susu gratis dan pemenuhanan gizi masyarakat Indonesia khusunya ibu-ibu hamil dan anak-anak sekolah. Dan pada hari minggu tanggal 20 Oktober 2024 Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Datuk Seri Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka telah resmi mengemban jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Keduanya dilantik dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Dalam menepati janjinya Presiden Republk Indonesia terpilih Bapak Prabowo saat ini sedang terfokus dalam memenuhi janji kampanyenya Presiden Prabowo beserta para jajaranya sekarang ini sedang mempersiapkan sediaan/pasokan susu dalam negeri bagi mesukseskan program pemberian susu gratis bagi anak-anak sekolah dan Ibu-ibu hamil.

Sapi pedaging untuk susu?

Jika dilihat dari beberapa sumber informasi baik media sosial dan media elektronik lainnya saat ini pemerintah hanya terfokus dan masih berkutat pada susu yang berasal dari rumpun sapi perah. Mereka (Pemerintah dan masyarakat) lupa bahwa susu juga bisa atau dapat diambil dari rumpun sapi lain yaitu rumpun sapi pedaging.

memang sangat wajar bila mereka (pemerintah dan masyarakat) mendengar rumpun sapi pedaging pemikiran/pandangan akan mengarah kepada sapi jantan sebab digemukkan (gemuk), sedangkan rumpun sapi perah pemikiran/pandangan akan mengarah pada sapi betina sebab beranak dan menghasilkan susu (kurus). Ilustrasi arah pemikiran yang salah dalam membedakan ini dua rumpun sapi ini sudah seharusnya dihilangkan. Terdapat dua Pemikiran dasar untuk menghilangkan persepsi salah dalam pemikiran/pandangan pada kedua rumpun sapi ini.

Pertama adalah bahwa kedua rumpun sapi pedaging dan rumpun sapi perah masuk ke dalam jenis hewan mamalia dan yang kedua adalah bahwa rumpun sapi ini selalu ada pejantan dan betina. Hewan mamalia memiki ciri khas tersendiri yaitu hewan yang memberikan makanan berupa susu kepada anaknya dengan kata lain hewan mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu sebagai sumber makanan.

Syarat keluarnya air susu dari induk adalah harus mengandung dan melahirkan anak. Kedua rumpun sapi ini juga ada sapi pejantan yang terlihat gemuk dan sapi betina yang terlihat kurus, bila dalam ilmu peternakan gemuk dan kurus bisa dinilai dari skor kondisi tubuh (Body Condition Score).

Secara umum sapi pejantan memiliki skor kondisi tubuh lebih dari 4 sampai dengan 9 dan skor kondisi tubuh pada betina memiliki skor 3 (tidak boleh kurang atau lebih) dan skor kondisi tubuh ini berlaku umum kepada rumpun sapi pedaging dan rumpun sapi perah.

Sapi impor vs Lokal?

Fakta di lapangan membuktikan bahwa susu sapi asal rumpun sapi pedaging juga bisa sebagai sumber gizi, menurut Bapak Makmur salah satu kelompok peternak SPR sapi perah di daerah Cijeruk bahwa susu dari rumpun sapi pedaging tidak kalah enak dari susu rumpun sapi perah. Sebagai contoh adalah rumpun dari sapi pedaging seperti Angus, Simental dan Limosin yang memiliki produksi susu 6 liter per hari tergantung kondisi dan kualitas dan jenis makanan yang dikonsumsinya. Begitupun sapi lokal yaitu sapi Bali yang merupakan sapi asli Indonesia, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sapi Bali bisa diperah sehingga bisa diambil susunya karena sapi Bali menghasilkan susu sebanyak 3,5 liter/hari sehingga 1,5liter untuk anak/pedetnyanya sisanya 2liter bisa diperah untuk dimanfaatkan manusia. Kualitas susu sapi Bali terdapat kelebihan pada kandungan mineral. Kandungan mineral pada susu sapi Bali lebih tinggi dari susu sapi perah yaitu memiliki kandungan kalsium dan mangnesium 0,22 persen, sedangkan sapi perah kandungan kalsium dan mneralnya sekitar 0,07 persen. Khasiat yang ditemukan pada sapi Bali bisa mencegah penuaan dini dan mampu menghaluskan kulit dan mengandung anti oksidan yang tinggi. Dengan kesamaan dalam memproduksi susu seperti sapi perah dan memiliki kualitas susu yang tidak kalah bagusnya dengan sapi perah maka rumpun sapi pedaging sudah selayaknya bisa menjadi alternatif dalam menyediakan sumber gizi untuk program minum susu gratis khususnya di masyarakat pedesaan, karena hampir 95% peternakan rumpun sapi pedaging di Indonesia dipelihara atau diusahakan oleh masyarakat atau peternak rakyat.

Asumsi

Bagaimana susu dari rumpun sapi pedaging ini bisa berkontribusi sebagai alternatif dalam program susu gratis? Asumsinya adalah Rumpun sapi pedaging seperti Angus, Simental dan Limosin berproduksi 6liter susu perhari, sedangkan sapi Bali berproduksi 4liter susu perhari, kebutuhan minum susu pedet/anak untuk semua rumpun sapi dirata-ratakan sama yaitu 2liter per hari, periode laktasi pada rumpun sapi pedaging adalah 4 bulan atau 120 hari.  Total sapi pedaging nasional saat ini adalah 13.000.000 ekor sehingga dapat diperkirakan populasi betina/induk sebanyak 45% dari populasi sapi nasional yaitu sebanyak 6.000.000 ekor dan yang berproduksi atau produktif sekitar 60% dari populasi sapi induk nasional jadi total sapi yang berproduksi adalah sebanyak 3.600.000 ekor. Jika produksi susu sapi induk pedaging sebanyak 3.600.000 ekor ini berproduksi 4liter susu per hari dan 2 liter untuk diberikan kepada pedet maka sisanya adalah 2liter susu dan sisa  susu 2 liter ini bisa dijual atau dimanfaatkan (diminum), jadi total susu yang bisa dijual atau dimanfaatkan (diminum) per harinya dari total sapi induk produktif  (3.600.000 ekor) ini adalah disebanyak 864.000.000 liter/hari, begitupun bila induk dari rumpun sapi pedaging yang berproduksi 6 liter/hari, susu untuk kebutuhan pedet/anak sebanyak 2liter maka sisanya adalah sebanyak 4liter yang bisa dijual atau dimanfaatkan (diminum), jadi total susu yang bisa dijual atau dimanfaatkan (diminum) dari induk sapi produktif (3.600.000 ekor) ini sebanyak 1.728.000.000 liter per hari. Hasil hitungan ini menunjukkan bahwa sapi pedaging dapat berpotensi sebagai alternatif untuk mendukung program minum susu gratis.

Untuk mendukung dan merealisasikan program pengadaan susu asal rumpun sapi pedaging ini ada beberapa peran tambahan bagi pemerintah. Peran pertama adalah membantu membuka pasar susu dari rumpun sapi pedaging dengan menampung dan membelinya untuk dikonsumsi masyarakat. Peran kedua adalah dengan mensosialisasikan susu yang berasal dari rumpun sapi pedaging secara nasional. 

Selain mendukung pemenuhan konsumsi susu dan program susu gratis dengan adanya susu asal rumpun sapi pedaging bisa mengangkat perekonomian masyarakat/peternak yang memelihara rumpun sapi pedaging.

#IPB Didgaya